Jumat, 12 November 2010

WaW Serem


Kesurupan Kuntilanak

Cerita ini terjadi pada hari Kamis, tepatnya malam Jumat di lingkungan tempat tinggalku. Terserah mau percaya atau tidak, tapi ini benar-benar terjadi.

Pada jam 21.30-an aku dan keluargaku tengah asyik menonton tv. Malam itu, kami mendengar suara beberapa warga berteriak-teriak. Tepat di depan rumahku. Entah apa yang sedang terjadi di luar sana, tapi ku kira itu hanya orang-orang yang tengah bermain <nongkrong> di malam hari.

Keesokan harinya, tepatnya ketika aku mau berangkat ke sekolah, terdengar kabar bahwa ada seorang warga, Imas (24) semalam dirasuki roh halus (hantu), orang-orang menyebutnya kemasukan roh kuntilanak. Kabar itu membuatku takut, campur rasa penasaran. Akhirnya ku putuskan setelah sepulang sekolah, aku mampir dulu ke rumah nenek karena ia ikut menyaksikan kejadian tersebut.

Menurut nenekku, Imas kemasukan roh kuntilanak, karena rumah si hantu (pohon Nira) siang harinya ditebang orang.  Ia masuk kedalam tubuh Imas untuk berkomunikasi dengan warga. Maka terjadilah dialog antara si Hantu dengan warga.

“Hei kalian semua, aku minta pertanggung jawaban karena istanaku telah dihancurkan.”kata si Hantu .
”Memang istanamu di mana ?”tanya salah seorang warga.
”Pohon Nira adalah istanaku, aku sudah bertahun-tahun tinggal di sana, aku pun tak pernah mengganggu, tapi mengapa kalian menghancurkannya?”teriak hantu itu dengan berangnya.

Hantu itu terus meminta pertanggungjawaban warga. Sehingga membuat beberapa diantaranya menjadi resah. Orang pintar pun maju untuk menyadarkan Imas berharap hantu itu bisa keluar dari tubuhnya. Tapi hasilnya sia-sia. Ketika kakak Imas datang, dan menantangnya, si Hantu pun berpura-pura meminta maaf dan bersalaman dengan warga. Tapi, itu pun tak ada hasilnya. Si hantu malah balik menyerang dan meminta kembali pertanggung jawaban.

Pada jam 03.00 pagi, hantu itu meminta pulang. Sehingga terjadi lagi dialog antara si Hantu dengan warga.
 “Hei, aku sudah cape ngomong terus, aku ingin pulang” kata si hantu.
“Pulang saja sendiri, gak ada yang ngundang kok !” kata warga.
“Tidak mau, aku ingin di gendong!”
“Enak aja, siapa yang mau menggendong kamu?”
“Siapa saja..”
 Akhirnya si hantu pun pulang dengan sendirinya, dan warga berjanji akan mencarikan rumah < pohon > untuknya.

Pada malam sabtunya, tepat setelah maghrib di depan rumahku terdengar keras dan jelas  suara anak ayam. Orang bilang, kalau suara anak ayam seperti itu, berarti jelmaan dari kuntilanak.

Sahdan,  ia (kuntilanan-red) sedang mencari rumah sebgai tempat tinggalnya yang baru. Atau hanya untuk menakut-nakuti warga sekitar. Pada akhirnya setelah sekian lama bernyanyi, pada jam 03.00 suara itu terhenti tepat di depan rumah kosong yang sedang di bangun di sebelah rumahku. Iiiihh . . serem . . Auuuuuu . Sampai saat ini pun, aku belum berani sendirian di rumah/keluar sendirian karena selalu teringat kejadian itu.

( **team WaW** / WaW )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar